Manusia dan Lingkungan

A.      HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA.
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee-senagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter seta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M.Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya. Menurut Pasal Undang-Undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Komponen hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas sesuatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.
1.      Lingkungan merupakan tempat hidup manusia, berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2.      Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3.      Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4.      Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5.      Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

B.       KUALITAS PENDUDUK DAN LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MANUSIA.
1.      Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan.
Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan.Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi:

a)     Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
b)    Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara (Winarno,2007).
Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup.Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan.Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang dimiliki Negara.

2.      Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan.
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup.Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable.Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega.Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik.Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan.Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut.Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam.Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan.Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upxaya terpadu dalam pemanfaatan,penataan,pemeliharaan,pengawasan,pengendalian,pemulihan, dan pengembangan  lingkungan hidup. Pemgelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a.       Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
b.      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c.       Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
d.      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
e.       Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

C.       Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab.
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi sosial antar berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan). Manusia hidup berkaitan dengan lingkungan, baik lingkungan fisik (alam dan buatan) maupun lingkungan sosial.
1.      Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik anatar perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama, persaingan, dan pertikaian.
2.      Pranata dalam lingkungan Sosial.
Pranata sosial ( dalam bahasa inggris nya istilahnya institution ) menunjuk pada sistem pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Sistem norma khusus dimaksudkan sebagai aturan , artinya perilaku itu berdasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kehidupan masyarakat memiliki berbagai pranata. Makin besar dan kompleks kehidupan masyarakat makin banyak jumlah pranata yang ada. Penggolongan pranata berdasarkan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Beberapa ragam pranata tersebut sebagai berikut :
a)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Misalnya perkawinan, pengasuhan anak, pergaulan antarkerabat, dan sistem istilah kekerabatan.
b)      Pranata-pranata ekonomi, antara lain pertanian, barter, industri, dan perbankan.
c)      Pranata-pranata pendidikan, misalnya model pendidikan, jenjang pendidikan, pers, pemberantasan buta aksara, dan perpustakaan.
d)     Pranata-pranata ilmiah, antara lain metodologi imiah, penelitian, dan pengukuran.
e)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni, seperti olahraga, berbagai kesenian, dan kesusastraan.
f)       Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib.
g)      Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan dimasyarakat, serta kepolisian, kehakiman, pemerintah, demokrasi, tentara.
h)      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup, seperti pemeliharaan kecantikan, kebugaran, kesehatan, dan kedokteran.

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pranata sering tumpah tindih atau dikacaukan penggunaannya dengan istilah lembaga. Istilah social-institusion, ada yang diterjemahkan sebagai pranata sosial atau sebagai lembaga sosial. Koentjaraningrat menganjurkan agar dibedakan secara tegas antara oranata sosial dan lembaga sosial. Pranata sosial adalah sistem norma atau aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Sedangkan lembaga sosial adalah badan atau organisasi yang melaksanakannya. Lembaga sosial merupakan suatu bentuk kelompok atau perkumpulan sosial yang khusus. Lembaga dan pranata sosial mungkin tidak bisa dipisahkan, karena didalam lembaga sosial terdapat pranata sosial, dan pranata sosial berjalan dalam suatu lembaga sosial sebagai wadahnya.
3.      Problema dalam Kehidupan Sosial.
Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan mungkin untuk dihilangkan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi msyarakat banyak ragamnya. Sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklafikasikan sebagai berikut :
a.       Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b.      Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c.       Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d.      Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan remaja, konflik ras, dan konflik keagamaan.

D.       ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA.
Isu-isu penting menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
1.      Isu Tentang Lingkungan.
a.       Kekurangan Pangan.
Kekurangan pangan menciptakan kekwatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekwatiran itu,karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Menurut FAO,saat ini didunia terdapat sekitar 200 juta orang yang kekurangan pangan.penduduk indonesia pada tahun 2035 di perkirakan akan bertambah menjadi dua kali lipat dari jumlahnya sekarang,menjadi sekitar 400 juta jiwa.
Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan. Mantan sekretaris jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB),Kofi Annan pernah menegaskan,walaupun saat ini ada kemajuan yang luar biasa dibidang teknologi dan pertanian, namun penderitaan yang paling tua dan paling mendasar yaitu kelaparan,masih saja ada. Setiap hari setidaknya 840 juta orang tidak punya bahan pangan untuk dimakan.

b.      Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan.Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.
c.       Polusi Atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat.Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
 d.      Perubahan Iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang.

2.      Isu Tentang Kemanusiaan.
a.       kemiskinan
Kemiskinan meruakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan diberbagai keadaan hidup.
b.      Konflik atau Perang
Konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu configere yang berarti saling memukul. Secara sosisologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebh (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dalam pengertian luas mencakup konflik secara fisik dan nonfisik. Konflik dalam derajat yang longgar atau lemah, misalanya perbedaan ide dan pendapat. Konflik dalam derajat yang tinggi, seperti pertentangan fisik, kerusakan, revolusi, bahkan perang. Konflik sering kali diterima secara negatif karena dianggap merusak keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat. Namun, konflik dalam derajat yang longgar dapat memicu kemajuan. Oleh karena itu, konflik tidak harus dipersepsikan hal yang buruk.
c.       Wabah Penyakit.
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia, hewan,tumbuhan dan benda-benda yang mengandung atau tercemar bibit penyakit, serta yang dapat menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masayarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pasar Input

MAKALAH ANTROPOLOGI BUDAYA

Makalah SOSIOLOGI HUKUM